HALO DESEMBER

Desember, bulan di penghujung tahun, penutup bulan-bulan sebelumnya. Desember datang, bersama tahun yang siap berganti. Begitupun dengan usia, juga ikut berganti dan berubah digitnya menjadi sesuatu yang lebih besar, lebih tua, namun belum tentu dewasa. Sepenuhnya kita menyadari bahwa diri ini tidak lagi sama. Tidak lagi sama dengan diri sendiri enam bulan, tiga bulan, bahkan sebulan yang lalu. Semuanya berubah, namun dengan cara yang sangat implisit sehingga kepalang tanggung untuk menyebutnya perubahan menuju kedewasaan.

Pelik memang jika dipikirkan. Di balik perubahan yang begitu implisit untuk menuju kedewasaan, kita juga menyadari bawah diri ini bukan lagi bocah dengan pemikiran naifnya. Mau tidak mau, suka tidak suka, Desember akan mengantarkan kita pada tahun yang baru, pada lembaran yang baru, yang siap diisi dengan cerita yang baru pula. Namun, satu hal yang pasti, tahun, bulan, dan hari yang telah terlewati bukanlah sekedar kenangan yang telah terjadi. Bukan pula peristiwa yang tidak bearti. Banyak pengalaman yang mengajarkan makna kehidupan. Tapi, kembali lagi ke pertanyaan pelik tadi, mampukah kita menyadarinya? Bagaimana caranya kita bisa mengambil makna kehidupan dari suatu kejadian, jika kejadian tersebut hanya dianggap angin lalu pelengkap hari? Namun tak pelak, senaif-naifnya manusia, pasti mengharap jua untuk bisa menjadi dewasa dengan bertambahnya bulan dan pergantian tahun.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan awal bulan Desember. Toh, sama saja dengan pergantian sebelas bulan lainnya. Resolusi diajukan, doa dan semoga dipanjatkan, namun tetap saja pada akhirnya hanya menjadi bualan yang tak pernah terealisasikan. Namun di sanalah poinnya, di sanalah keistimewaan bulan Desember. Sudah berapa kali resolusi bulan barumu terabaikan. Sudah berapa kali ambisimu tergadai dengan kalimat "Ah, masih ada bulan depan." Sudah berapa kali? Tidakkah terlalu sering, sampai-sampai akhir tahun datang menjelma?

Pada akhirnya, bersama Desember kita panjatkan semoga yang disemogakan bisa tersemogakan. Desember kali ini mungkin akan mengguyur bumi dengan hujan, namun harus dipastikan jangan sampai api semangatmu padam. Tahun 2020 mungkin akan menjadi tahun dengan kenangan yang kelam. Jadi, tidakkah kau ingin mengakhirinya dengan sesuatu yang lebih menyenangkan dan tak terlupakan?

Daik, 01 Desember 2020.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ROMANSA SENJA 2

CATATAN INTROVERT - LAMPU TEMARAM DI UJUNG JALAN